AKURASI POPULASI ANJING LIAR SEBAGAI RISIKO HEWAN PENULAR RABIES DI EMPAT KECAMATAN KOTA BANDA ACEH MENGGUNAKAN SOFTWARE APSP

AKURASI POPULASI ANJING LIAR SEBAGAI RISIKO HEWAN PENULAR RABIES DI EMPAT KECAMATAN KOTA BANDA ACEH MENGGUNAKAN SOFTWARE APSP

AKURASI POPULASI ANJING LIAR SEBAGAI RISIKO HEWAN PENULAR RABIES DI EMPAT KECAMATAN KOTA BANDA ACEH MENGGUNAKAN SOFTWARE APSPABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui keakuratan perkiraan populasi anjing liar dengan menggunakan perangkat kamera video dengan software animal perception of seismic phenomena (APSP) dan pengamatan secara manual serta menghubungkannya dengan angka kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di empat kecamatan dengan kasus gigitan HPR tertinggi dan terendah di Kota Banda Aceh. Penelitian dilakukan di tempat pembuangan sampah (TPS) dimasing-masing kecamatan pada malam hari (pukul 22.00-24.00 WIB) sebanyak tiga kali pengulangan penghitungan pada waktu yang sama di hari yang berbeda. Data hasil pengamatan dianalisis dengan pendekatan penghitungan populasi anjing liar menggunakan metode world society for the protection of animals (WSPA). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa anjing yang diperkirakan berkeliaran di TPS empat kecamatan dengan pengamatan manual sekitar 26 ekor dan dengan software APSP sekitar 20 ekor. Perbandingan yang sama juga diperoleh pada perkiraan populasi anjing liar dengan kecamatan kasus tertinggi dan terendah gigitan HPR. Populasi anjing liar lebih banyak ditemukan dikecamatan dengan kasus gigitan tertinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa cara penghitungan manual masih memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan menggunakan kamera video dengan software APSP.The Accuracy of Stray Dogs Population as a Risk of Rabies Transmission in Four Sub-Districts of Banda Aceh Using APSP Software ABSTRACTThis study was aimed to test the accuracy of estimation of the population of stray dogs by using video camera equipped with the software of animal perception of seismic phenomena (APSP) and counting by manual methods.in correlation with the number of biting cases by rabies-risk animals (RRA)in four sub-districts of Banda Aceh grouped as highest and lowest biting case. This study was conducted by direct observation and counting of the number of stray dogs around rubbish bin during night time (10.00-12.00 P.M) in each sub-district the counting was repeated 3 times at the same time on different day. The data was analyzed using world society for the protection of animals (WSPA) methods. The results showed that overall, the number of stray dogs around rubbish bin in four sub-districts were highest based on manual counting method as compared to counting by using video camera equipped with APSP software. The number of stray dogs were highest in the sub-districts with higher reported cases of biting by RRA. As conclusion, counting of stray dogs by using manual methods still more reliable than using video camera equipped with APSP software.

Syehaffer Wahyudi Affandi

http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=16275