Dublin Core
Title
STUDY KOMPARATIF KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJALRNKRONIK YANG MENJALANI TERAPI CONTINUOUS AMBULATORY RNPERITONEAL DIALYSIS (CAPD) DENGAN PASIEN TERAPI RNHEMODIALISA DI BANDA ACEH DANRNACEH BESAR TAHUN 2014
Description
ABSTRAKGagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel sehingga ginjal tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya uremia. Pasien dengan gagal ginjal terminal harus menjalani terapi dialisis, baik CAPD maupun hemodialisa. CAPD dilakukan 3-4 kali dalam sehari selama 6-8 jam, sedangkan hemodialisa dilakukan 2-3 kali dalam seminggu selama 4-5 jam, karena menjalani terapi dalam waktu yang lama akan mempengaruhi persepsi pasien terhadap kualitas hidupnya. Kualitas hidup adalah kondisi seseorang yang menderita penyakit tertentu tetap merasa nyaman dan sejahtera sehingga dapat dijadikan acuan keberhasilan dari suatu terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui study komperatif kualitas hidup pasien GGK yang menjalani terapi CAPD dengan hemodialisa di Banda Aceh dan Aceh Besar tahun 2014. Metode penelitian ini adalah deskriptif comparatif dengan desain cross sectional study, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah pasien CAPD 30 orang dan hemodialisa 80 orang. Penelitian CAPD dilakukan pada responden yang tinggal di Banda Aceh dan Aceh besar, sedangkan hemodialisa dilakukan di instalasi dialisis RSUDZA pada tanggal 2 sampai dengan 31 Mei 2014 dengan menggunakan kuesioner baku dari WHOQOL-BREF. Metode analisis data dengan menggunakan uji t-test, hasil penelitian menunjukan ada perbedaan kualitas hidup pasien yang menjalani terapi CAPD dengan hemodialisa (P-value 0,001), Ditinjau dari kesehatan fisik, tidak ada perbedaan antara pasien CAPD dengan hemodialisa (p-value 0,226), ada perbedaan kesehatan psikologi antara pasien CAPD dengan hemodialisa (p-value0,024), ada perbedaan hubungan sosial (p-value 0.000), ada perbedaan lingkunganantara pasien CAPD dengan hemodialisa (p-value 0,040) Diharapkan kepada pihak rumah sakit agar selalu memberikan informasi, pelayanan, serta memberikan pendidikan kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa menjadi lebih baik.Kata kunci : Kualitas hidup, gagal ginjal kronik, CAPD, hemodialisa Daftar bacaan : 22 buku + 11 skripsi + 3 jurnal+ 5 internet (2000-2012) ABSTRAKGagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel sehingga ginjal tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya uremia. Pasien dengan gagal ginjal terminal harus menjalani terapi dialisis, baik CAPD maupun hemodialisa. CAPD dilakukan 3-4 kali dalam sehari selama 6-8 jam, sedangkan hemodialisa dilakukan 2-3 kali dalam seminggu selama 4-5 jam, karena menjalani terapi dalam waktu yang lama akan mempengaruhi persepsi pasien terhadap kualitas hidupnya. Kualitas hidup adalah kondisi seseorang yang menderita penyakit tertentu tetap merasa nyaman dan sejahtera sehingga dapat dijadikan acuan keberhasilan dari suatu terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui study komperatif kualitas hidup pasien GGK yang menjalani terapi CAPD dengan hemodialisa di Banda Aceh dan Aceh Besar tahun 2014. Metode penelitian ini adalah deskriptif comparatif dengan desain cross sectional study, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah pasien CAPD 30 orang dan hemodialisa 80 orang. Penelitian CAPD dilakukan pada responden yang tinggal di Banda Aceh dan Aceh besar, sedangkan hemodialisa dilakukan di instalasi dialisis RSUDZA pada tanggal 2 sampai dengan 31 Mei 2014 dengan menggunakan kuesioner baku dari WHOQOL-BREF. Metode analisis data dengan menggunakan uji t-test, hasil penelitian menunjukan ada perbedaan kualitas hidup pasien yang menjalani terapi CAPD dengan hemodialisa (P-value 0,001), Ditinjau dari kesehatan fisik, tidak ada perbedaan antara pasien CAPD dengan hemodialisa (p-value 0,226), ada perbedaan kesehatan psikologi antara pasien CAPD dengan hemodialisa (p-value0,024), ada perbedaan hubungan sosial (p-value 0.000), ada perbedaan lingkunganantara pasien CAPD dengan hemodialisa (p-value 0,040) Diharapkan kepada pihak rumah sakit agar selalu memberikan informasi, pelayanan, serta memberikan pendidikan kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa menjadi lebih baik.Kata kunci : Kualitas hidup, gagal ginjal kronik, CAPD, hemodialisa Daftar bacaan : 22 buku + 11 skripsi + 3 jurnal+ 5 internet (2000-2012)
Creator
ULLIA RAHMAH
Identifier
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=7865