HUBUNGAN KOMUNIKASI PERSUASIF ANTARA GURU DAN SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJARRN(STUDI TERHADAP SISWA SMA NEGERI 7 BANDA ACEH)

Dublin Core

Title

HUBUNGAN KOMUNIKASI PERSUASIF ANTARA GURU DAN SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJARRN(STUDI TERHADAP SISWA SMA NEGERI 7 BANDA ACEH)

Description

Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Persuasif Antar Guru Dan Siswa Dengan Motivasi Belajar SMA Negeri 7 Banda Aceh . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara komunikasi persuasif antara guru dan siswa dengan motivasi belajar. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bersifat mempengaruhi tindakan, perilaku, pikiran dan kenyakinan orang lain atau kelompok pada arah tertentu, sedangkan motivasi belajar adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Penelitian ini menggunakan teori S-O-R dan teori Kebutuhan McClelland. Teori S-O-R mendasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organism, sedangkan Teori kebutuhan McClelland mengaitkan imbalan dengan prestasi seseoang individu, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh yang berjumlah 720 siswa. Dengan teknik penarikan sampel menggunakan Simpel Random Sampling (penarikan sampel secara acak sederhana) yang diperoleh dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 15% dan tingkat kepercayaan 90% yakni menjadi 41 orang responden. Dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Dalam menganalisis data penelitian digunakan tabel tunggal sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan statistik Pearson Pruduct Moment. Hasil pengujian membuktikan bahwa nilai koefisien korelasi antara komunikasi persuasif dengan motivasi belajar sebesar 0,463 yang berarti menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Ini diperkuat dengan diperoleh nilai t_hitung dengan ? = 0,05 pada uji 2 arah diketahui t_tabel = 2,023 adalah 3,261, maka diketahui uji signifikan t_hitung= 3,261 > t_tabel = 2,023 maka H_a diterima atau korelasi dua variabel adalah signifikan. Jadi hubungan antara komunikasi persuasif antara guru dan siswa dengan motivasi belajar adalah hubungan yang positif dan cukup signifikan. Disarankan guru meningkatkan komunikasi positif dengan siswanya tidak hanya di dalam kelas tetapi juga pada jam-jam istirahat dan waktu luang lainnya.Kata Kunci : komunikasi persuasif, motivasi belajar
Banda Aceh

Creator

muhammad ikbal

Publisher

Fakultas FISIPOL

Date

2014

Identifier

http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=7117