PERILAKU BERLALU LINTAS DI KOTA BANDA ACEH (SUATU KAJIAN SOSIOLOGIS)

Dublin Core

Title

PERILAKU BERLALU LINTAS DI KOTA BANDA ACEH (SUATU KAJIAN SOSIOLOGIS)

Description

ABSTRAKPerilaku individu dan masyarakat yang melanggar peraturan tertib berlalu lintas selain dipicu oleh faktor individu juga erat hubungannya dengan budaya masyarakatnya. Di dalam budaya dapat di lihat suatu tradisi perilaku masyarakat yang ditetapkan berlaku bagi semua dalam kesehariannya. Norma-norma yang tumbuh dari nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang juga sering dilanggar. Oleh karena itu, diperlukan adanya faktor pengendalian social. Tujuan dalam penelitian ini, untuk mengetahui dan memahami gambaran perilaku berlalu lintas, aspek sosial budaya yang mempengaruhi perilaku berlalu lintas dan untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian sosial perilaku berlalu lintas warga Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang ditunjukan kepada 150 responden, sedangkan informan sebanyak 26 orang dengan menggunakan metode pengumpalan data observasi, wawancara, kuesioner dan studi pustaka, kemudian data yang di peroleh dianalisis dengan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendara belajar berkenderaan secara otodidak dengan cara mencoba-coba, tidak mengikuti Latihan Ujian Wajib Mengemudi untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi. Perilaku menerobos dipersimpangan lalu lintas disebabkan oleh hasrat tidak sabar menunggu, melihat orang lain serta tersedianya perluang untuk menerobos. Buruknya perilaku berlalu lintas disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang tata tertib berlalu lintas serta lemahnya sistem pengendalian sosial baik dari segi teguran maupun segi penindakan terhadap kesalahan-kesalahan pengguna lalu lintas. Pengendalian sosial dengan cara menegur, mencemooh, mengajak, membimbing yang dilakukan oleh anggota masyarakat terhadap sipelanggar peraturan tidak lagi efektif untuk mengendalikan perilaku tidak tertib berlalu lintas di dalam masyarakat selain pengendalian yang dilakukan oleh lembaga formal dan aturan-aturan yang baku. Perlu kiranya menerapkan sanksi-sanksi adat istiadat (selain sanksi-sanksi tertulis) apabila yang melanggar atau lebih terbukti melakukan pelanggaran yang sama. Selain itu, Sosialisasi perlu dilakukan secara terus menerus khusunya sosialisasi pengetahuan tentang rambu-rambu lalu lintas dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan media informasi (Internet, TV, Radio, Koran) agar masyarakat dapat dengan mudah belajar dan mengetahui aturan berlalu lintas.Kata Kunci : Perilaku, Sistem Pengendalian Sosial, dan Berlalu Lintas
Banda Aceh

Creator

irwandi

Publisher

Fakultas FISIPOL

Date

2014

Identifier

http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=4995