Uji Kinerja Pengering Surya dengan Kincir Angin Savonius untuk Pengeringan Ubi Kayu (Manihot esculenta)

Dublin Core

Title

Uji Kinerja Pengering Surya dengan Kincir Angin Savonius untuk Pengeringan Ubi Kayu (Manihot esculenta)

Subject

ubi kayu; pengering surya; karakteristik pengeringan ubi kayu; cassava; solar dryer; cassava drying; characteristics

Description

Abstrak. Ubi kayu merupakan salah satu tanaman yang mengandung karbohidrat. Ubi kayu dapat dikeringkan untuk mendapatkan produk olahan contohnya pembuatan tepung dan gaplek. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi pengering surya dengan menambahkan kincir angin savonius sebagai penggerak kipas pada pengering tersebut yang bertujuan untuk memaksimalkan sirkulasi udara didalam ruang pengering. Parameter yang dilakukan diantaranya pengukuran kecepatan udara, distribusi temperatur, kelembaban relatif, iradiasi surya dan pengukuran kadar air. Dengan penambahan kincir angin savonius, kecepatan udara di dalam pengering surya lebih stabil bila dibandingkan dengan kecepatan udara di lingkungan. Temperatur di dalam ruang pengering lebih tinggi dari pada temperatur lingkungan, sedangkan kelembaban relatif di dalam pengering lebih rendah dibandingkan dengan di lingkungan. Hal ini menyebabkan proses pengeringan berlangsung cepat. Nilai iradiasi surya yang didapat berfluktuasi. Iradiasi tertinggi diperoleh pada hari kedua penelitian yaitu 595 W/m2. Kadar air awal ubi kayu yaitu 61,7 %. Kadar air akhir yang diperoleh rak A5 yaitu sebesar 11,7% dan rak B1 yaitu sebesar 12,9% sudah mendekati kadar air yang diharapkan untuk  pembuatan tepung yaitu 12%. Performance of Solar Dryer by Using Savonius Windmill for Cassava (Manihot esculenta) DryingAbstract. Cassava is one of the plants that contain carbohydrates. Cassava can be dried to produce processed products such as cassava flour and “gaplek”. In this research, the solar dryer was modified by adding a savonius windmill as fan drive which aims to maximize the air circulation inside the drying chamber. The observed parameters include air velocity, the distribution of temperature, relative humidity, solar irradiation and the water content. The addition of savonius windmill caused the air velocity in the solar dryer was more stable when compared to the speed of the air in the environment. Moreover, the temperature in the drying chamber was higher than the ambient temperature, while the relative humidity in the dryer was lower than in the environment. As a result, it caused rapid drying process. Solar irradiation values obtained fluctuate. The highest irradiation was obtained on the second day of the study (595 W / m2). The moisture content of the cassava decreased from  61.7% to 11.7% (at A5 rack) and 12.9% (at B1 rack). Those values was approaching the expected flour water content (12% ).

Creator

Yanda, Rian Juli
Syah, Hendri
Agustina, Raida

Source

Rona Teknik Pertanian; Vol 7, No 2 (2014): Volume 7, No. 2, Oktober 2014; 100-111
2085-2614
2085-2614

Publisher

Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Date

2014-10-01

Contributor

Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Rights

Copyright (c) 2015 Rona Teknik Pertanian

Relation

http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/2649/2501

Format

application/pdf

Language

eng

Type

info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article

Identifier

http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/view/2649
10.17969/rtp.v7i2.2649