Dublin Core
Title
EFIKASI MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR (VULNUS COMBUSTION) DERAJAT IIB PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS)
Description
Penelitan ini bertujuan mengetahui efikasi mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap penyembuhan luka bakar derajat llB pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan uji t independen dengan SPSS 16.00, hewan coba yang digunakan adalah 6 ekor tikus jantan umur 2-3 bulan dan berat badan 150-250 gram. Tikus dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan masing-masing 3 ekor tikus. Luka bakar dibuat pada bagian punggung dengan menempelkan solder yang telah terhubung dengan logam berdiameter 2 cm yang dipanaskan selama 5 menit dan ditempelkan selama 5 detik untuk tiap ekor tikus sampai terbentuk luka bakar derajat IIB. Setiap hari luka bakar diamati dan diberi perlakuan sesuai dengan kelompok perlakuan. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol negatif diberi akuades, kelompok 2 diberi mentimun. Perawatan luka bakar dilakukan dua kali sehari pagi dan sore hari sampai diameter luka bakar tertutup rapat. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penyembuhan luka bakar dengan menggunakan mentimun tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (P>0,05) berdasarkan pengecilan diameter luka bakar, timbulnya warna kemerahan dan udema, terbentuknya keropeng serta epitelisasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mentimun tidak dapat mempercepat penyembuhan luka bakar derajat IIB pada tikus putih.ABSTRACTThis research was aimed to determine the efficacy of cucumber (Cucumis sativus L.) on healing burn wound IIB degree in rat (Rattus norvegicus). This study used an independent t test with SPSS 16.00, experimental animal used 6 male rats 2-3 months aged and 150-250 grams weight. Rat were divided into 2 treatment groups every group contain 3 rats. Burn wound was made on dorsal of the rats using a solder that has been linked to a diameter of 2 cm metal for 5 minutes which is heated and placed for 5 seconds for each rat until form IIB degree burns. The burn wound were observed and treated according to the treatment group everyday. Group 1 as a negative control smeared with aquades and group II was given the cucumber. Treatment of burn wound were done twice a day in the morning and evening until the diameter of the burn wound closed. Statistical analysis showed that the healing burn wound using a cucumber have no significant effect (P>0,05) by down sizining the diameter of the burn wound, red wound color and edema, scab formation epithelization. This research can be concluded that the cucumber could not speed up the healing burn on rats IIB degree.
Creator
NUR AZZAHRAWANI, S.KH
Identifier
http://etd.unsyiah.ac.id//index.php?p=show_detail&id=16271