Dublin Core
Title
Pengolahan Limbah Cair Pabrik Pupuk Urea Menggunakan Advanced Oxidation Processes
Subject
proses oksidasi lanjut; hidrogen peroksida; fenton; limbah urea
Description
Limbah cair pabrik pupuk urea terdiri dari urea dan amonium yang masing-masing mempunyai konsentrasi berkisar antara 1500-10000 ppm dan 400-3000 ppm. Konsentrasi urea yang tinggi di dalam badan air dapat menyebabkan blooming algae dalam ekosistem tersebut yang dapat mengakibatkan kehidupan biota air lain terserang penyakit. Peristiwa ini terjadi karena kurangnya nutrisi bagi biota air dan sedikitnya sinar matahari yang dapat menembusi permukaan air. Disamping kedua hal tersebut di atas, algae juga dapat memproduksi senyawa beracun bagi biota air dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah urea menggunakan oksidasi konvensional (H2O2) dan Advanced Oxidation Processes (kombinasi H2O2-Fe2+) pada pH 5 dengan parameter yang digunakan adalah variasi konsen-trasi awal H2O2 dan konsentrasi Fe2+. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi urea tertinggi diperoleh pada penggunaan reagen fenton (8000 ppm H2O2 dan 500 ppm Fe2+), yaitu dapat menurunkan urea dari konsentrasi awal urea 2566,145 ppm menjadi 0 ppm. Kinetika reaksi dekomposisi urea menjadi amonium dan amonium menjadi nitrit dan nitrat yang diuji mengikuti laju kinetika reaksi orde 1 (satu) terhadap urea dan orde satu terhadap amonium dengan konstanta laju reaksi masing-masing k1 = 0,019 dan k2 = 0,022 min-1.
Creator
Darmadi, Darmadi
Source
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan; Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
2356-1661
1412-5064
Publisher
Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia
Date
2014-06-01
Contributor
Rights
Copyright (c) 2015 Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Relation
http://jurnal.unsyiah.ac.id/RKL/article/view/2166/2120
Format
application/pdf
Language
eng
Type
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
Identifier
http://jurnal.unsyiah.ac.id/RKL/article/view/2166